Jumat, 27 Maret 2009

Humor

Punten Dipijat


Simatupang suatu ketika pergi ke Bandung untuk urusan dinas kantornya selama satu minggu. Saat Hari minggu dia berjalan-jalan untuk mencari panti pijet untuk melemaskan badannya yang pegal-pegal...

Sesampainya di panti pijat dia langsung memesan tukang pijat perempuan & langsung bergegas ke kamar untuk di pijat.

Pada saat dipijat, sang pramupijat (cewek) ini memijat Simatupang dari bagian atas badannya sampai ke kaki sambil bernyanyi untuk menghibur Simatupang.

Pramupijat : "Es lilin ma akang.... kalapa muda......(ketika sampai pada Anunya/burungnya, sang pramupijat mengucapkan )...Punteennnn..."

Kemudian lanjut nyanyi lagi : "Dipangungsi akang di elus-elus....Punten (melewati anunya Simatupang lagi)..."

Terus begitu nyanyian yang di nyanyikan oleg pramupijat ini. Lama kelamaan Simatupang jengkel juga, lalu membentak sang pemijat.

Simatupang : "Dari Tadi yang kau pijat Es Lilin terus....Punten itu kau Pijat....


Roy Sukro Mencari Wanita Penghibur

Dalam perjalanan ke luar kota, Roy Sukro terpaksa harus menginap di sebuah hotel kecil di sebuah kota.

Malam hari, karena tak tahan lagi akan rasa sepi dan dingin yang mencekam, Roy Sukro menelepon resepsionis di lantai bawah:

Roy Sukro : "Tolong kirim seorang pelacur yang lumayan kemari."

Istri pemilik hotel yang kebetulan bertugas di meja resepsionis sangat marah mendengar permintaan tamunya. dia menyuruh suaminya agar melempar Roy Sukro keluar dari hotel.

Tapi suaminya keberatan. Katanya permintaan Roy Sukro tokh adalah sesuatu yang alami dan tidak merugikan siapa pun. Lagipula, dia tak ingin kehilangan seorang langganan yang terbaik.

Istri : "Baik! Kalau kau tak mau; biar aku yang melemparnya," kata si isteri lalu segera berlari ke atas.

Selama kurang lebih dua puluh menit, terdengar suara hingar-bingar di atas. Tak lama setelah itu tampaklah Roy Sukro menjumpai si pemilik hotel seraya berkata,

Roy Sukro : Boleh jadi perempuan tadi itu memang yang paling lumayan di kota ini. Tapi sayang dia agak bandel. Saya jadi terpaksa memperkosanya.

Tidak ada komentar: